( Part sebelumnya.... Lagi2 Ve terkena skandal yg belum jelas
kebenarannya. Kinal makin geram, Shania? Santai aja tuh... dan Bara,
mulai dekat dengan Ve? Masa? )
**
Dalam sepiku
Aku tuliskan kesedihan di atas kertas gelapnya malam
Dengan kumpulan awan hitam kurangkai kata-kata kepedihan
Kututupi sang rembulan dengan kabut hitam
Dan aku buang semua bintang
Agar tak ada cahaya yang menggangguku mengukir rasa ini
Biarkan aku dan gelap yang tau perih ini,
Sakit ini.
**
Dalam sepiku
Aku tuliskan kesedihan di atas kertas gelapnya malam
Dengan kumpulan awan hitam kurangkai kata-kata kepedihan
Kututupi sang rembulan dengan kabut hitam
Dan aku buang semua bintang
Agar tak ada cahaya yang menggangguku mengukir rasa ini
Biarkan aku dan gelap yang tau perih ini,
Sakit ini.
**
"Loe yakin?"
"Yaaa, terserah loe aja sih? Tapi apa gak sayang?!"
"Soalnya Eza itu cowok terlama yg loe pacarin loh, Ve!"
"Aduh, Shania....Shania"
"Loe yakin?"
"Yaaa, terserah loe aja sih? Tapi apa gak sayang?!"
"Soalnya Eza itu cowok terlama yg loe pacarin loh, Ve!"
"Aduh, Shania....Shania"
"Gue kan dah bilang, selama ini gue pacaran cuma buat status doang kok... gak pernah pake hati"
"Dari dulu kan hati gue cuma buat Bara seorang". Ujar Ve penuh semangat.
"Yawdah kalo itu dah jadi keputusan loe, tapi.....loe yakin?? Kalo Bara dah ngasih sinyal?". Ragu Shania.
"Yakinlaaaah!!" . Seru Ve.
"Loe tau Shan, kemarin sore gue ngobrol lama banget loh sama Bara di teras. Gue ngerasa klop sama dia"
"Dan gue yakin, Bara telah terpesona dengan kecantikan gue!".
"Hmmm....yawdah deh, kapan loe putusin Eza?"
"Bentar lagi, tadi dah gue sms janjian disini"
"Gue gak mau buang2 waktu".
"Tapi Ve, hati2 ya mutusinnya... jangan buat dia jadi....."
"Tenang deh Shan, gue dah pengalaman soal mutusin cowok". Santai Ve.
Shania hanya geleng2 kepala.
*
"Katanya mau ngomong sesuatu? Kok dari tadi diem?". Tanya Eza mengawali keadaan yg hening saat mereka sudah duduk di bangku taman sekolah selama 10menit yll.
Akhirnya Ve melirik ke arah Eza dengan senyum tipis.
"Kita putus!!".
*Deg*
"Ap...apa!!". Eza terbelalak kaget.
Gak ada hujan badai gak ada tsunaomi tiba2 kata itu keluar dari bibir seksi sang bidadari.
"V...Ve, maksudnya apa ini!! Gue gak terima!! Gue butuh kejelasan!!". Gusar Eza.
"Yg jelas adalah gue mau kita putus!". Tegas Ve.
"Ve, please... gue benar2 sayang sama loe, kenapa loe mutusin gue? Apa salah gue?!. Suara Eza berubah serak, matanya mengisyaratkan kekecewaan sekaligus harapan.
"Maaf Za, gue....
"Ehm... dari awal, gue gak ada rasa sama loe. Emmm mungkin suka, tapi cinta...gak!"
"Waktu itu, gue cuma kasihan kalo harus nolak loe". Hening.
Mereka terdiam, wajah Eza pucat dan tangannya agak gemetar.
"Oh ya, satu lagi"
"Sebenarnya gue naksir orang lain, dan itu dah lama".
Eza kaget mendengar penuturan Ve, namun dia masih terdiam kaku.
"Akhir2 ni, kita mulai dekat dan gue rasa dia juga punya rasa yg sama"
"Jadi gue gak mau nyia2in kesempatan ini".
"Apa!!"
"Jadi.. selama ini, gue cuma selingan buat loe. Iya!!"
"Loe jahat Ve, benar2 jahat!!". Emosi Eza tak tertahankan lagi tapi juga tak bisa berbuat apa2.
Eza langsung meninggalkan Ve dengan hati hancur menjadi butiran debu?
Sedang Ve, dia tersenyum kecut menghadapi hal seperti ini. Bukan masalah baru bagi Ve. Karena dulu saat mutusin mantan2nya ada yg lebih parah dari ini*gak perlu dijelasin lah ya?
*
VeShaNal & Dhike sedang duduk di meja kantin, saat ini jam istirahat kedua berlangsung dan mereka menyantap makanan yg tersaji dihadapannya.
Ve menelan bulat2 bakso ukuran sedang itu(kayaknya sih gak muat, beda kali ya kalo yg nelen Kinal*lanjut!)
Saat Eza lewat dihadapannya. Cowok itu melirik Ve, namun Ve nampak acuh. Sedang Dhike menatap mereka berdua berulang2.
"Ve, kok Eza gak di ajak gabung?". Tanya Dhike setelah Eza pergi.
"Ngapain? Kita dah putus tuh". Santai Ve.
*uhuk...* bakso telur yg mau di telen Dhike jatuh mengglinding*ab aikan.
"Gue sih gak kaget...."
"Hobi loe kan emang sering gonta-ganti pacar!!". Sindir Kinal.
"Tapi sekarang lain lagi persoalannya". Shania angkat bicara dan melirik Ve dengan senyum khasnya*ilangtu hmata*.
DhikeNal tampak kebingungan.
"Ehm....jadi gini ya guys, selain gue emang gak cinta, gue mutusin Eza karena...."
"Gue dah dapat sinyal positif loh dari Bara". Girang Ve.
"Sinyal positif?!!". Balas DhikeNal kompak.
Ve mengangguk dengan anggun.
"Yups....hmmmm akhir2 ni gue sedih banget dengan masalah yg menimpa gue, tapi....disaat itu juga gue merasa diperhatikan sama Bara loh!!"
"Kita akhir2 ni jadi dekat gitu deh, gue benar2 gak nyangka... setelah sekian lama akhirnya Bara.....aaaahh ". Desah Ve manja.
Dhike syok, wajahnya mengisyaratkan kekecewaan. Dia takut apa yg dipikirkannya terjadi jika sampai kakaknya naksir mbak badai.
***
"Gue gak percaya...benar 2 gak percaya sama omongan Ve tadi!". Keluh Dhike pada Kinal di kamar kos mereka.
"Kak Bara kan naksirnya sama kak Melody, bukan Ve!!"
"Gue yakin Ve aja yg ke GR-an, gak mungkin!!gak!!g ak mungkin!!". Ocehan Dhike sambil mondar-mandir maju-mundur cantik*eh.
Dan mengacak2 rambutnya.
"Loe juga gak percaya kan Nal?". Cemas Dhike.
Kinal menggeleng, baru kali ini dia melihat sahabat tsunderenya begitu ketakutan dan panik.
"Emm tapi Key, kalo gue pikir lagi... perasaan orang kan bisa aja berubah?"
"Maksud loe!!". Dhike menyipitkan mata sipitnya.
"Eh, emmm... gini Key, bisa aja kan kakak loe yg tadinya naksir siapa?Melody iya itu... sekarang jadi naksir Ve?mungkin?". Tebak Kinal.
"Hah!! Aduuuh, loe jangan nakut2in gue deh Nal?". Keluh Dhike yg langsung merebahkan diri di tempat tidur. Badannya lemas mendengar tebakan Kinal yg kemungkinan bisa saja terjadi.
"Maaf Key, bukan maksud gue bikin loe down"
"Eh, gue punya ide!"
"Hmm... gini aja, gimana kalo loe tanya ma Bara lagi. Sebenarnya perasaan Bara sama Ve aslinya gimana?
"Habis tuh loe langsung kasih tau gue, oke!!". Saran Kinal.
"Terus...loe mo ngapain kalo dah tau jawaban kak Bara?"
"Emm....itu sih masalah nanti, yg penting loe kasih tau dulu". Ujar Kinal dengan gaya kapten kagami*duh.
Pintu kamar terbuka, muncullah ratu salkus*waduh?
DhikeNal masih pake seragam sedang gadis itu, Sudah ganti dengan celana selutut dan kaos tanpa lengan.
"Nal, kirimannya dah dateng nih...tadi siang bunda telpon gak bisa transfer lewat ATM, sedang eror katanya. Jadi di kirim lewat pos". Ucap Shania lalu menyerahkan amplop putih itu.
Kinal tersenyum senang. Ternyata kirimannya gak telat lagi.
*
Kinal memasuki ruang kerja bu Dwi, sedang Dhike masuk ke ruang sebelahnya, kamar kakaknya.
Kamar Bara tampak rapi, cat dindingnya berwarna biru laut, tapi....tampak poster2 terpampang berjejer menghiasi dinding itu... berbagai poster tentang single album dan setlist JKT48, memenuhi pandangan mata saat pertama kali masuk ke kamar itu. Meja belajar bersebelahan dengan tempat tidur ukuran king size dan sang kakak sedang tiduran di atasnya. Sambil memandangi photopack versi halloween*vvots bangetya.
"Kak, Dhike mau tanya nih?". Spontan Dhike yg duduk di sebelah kakaknya.
"Hmmm... tanya apa?". Balas Bara yg masih fokus memandang foto sang kapten JKT48*huuu.
Dhike menghela nafas panjang.
"Iiih, Kak Bara! Gitu deh pasti Dhike di cuekin kalo dah nyangkut masalah JKT48". Sewot Dhike.
Lalu bara beralih posisi jadi duduk di sebelah adiknya.
"Iya...iya... ada apa sih, manisss". Ujar Bara sambil memencet hidung mancung Dhike.
"Iih, kebiasaan deh!!"
"Hmm... kak,Dhike mau nanya soal....."
"Uh, sebenarnya kakak suka sama sispa sih!! Melody atau Ve?!". Bentak Dhike.
Sepintas Bara terdiam dan tampak berfikir.
"Kak!!". Desak Dhike tak sabar.
"Eh..emmm kok loe jadi ngomongin mereka lagi?"
"Kan dulu kakak dah pernah jujur ma loe....siapa yg selama ini kakak taksir". Ungkap Bara.
"Jadi.....".
***
Pulang sekolah kali ini, VeShaNal+Dhike tidak langsung pulang ke kos. Mereka nongkrong dulu di kafe SS yg berada di seberang SMA48. Kafe itu terkenal berbagai macam sambel dan harganya juga terjangkau untuk kalangan anak sekolah.
Sambil menunggu pesanan datang. Ve mengeluarkan majalah dari dalam tasnya, sedang Shania menunggu sambil membaca buku pelajaran. Sementara DhikeNal lagi di toilet.
"Nal, yg bener aja?"
"Masa gue harus kasih tau Ve tentang ini?". Ragu Dhike.
"Harus Key, lebih cepat lebih baik. Masa loe tega biarin Ve tau dari orang lain?".
"Bener juga sih, gue juga kasihan sama Ve"
"Tapi Nal, gue takut...ntar Ve merasa gue ikut campur urusan dia". Gerutu Dhike.
"Udah lah, nurut aja sama gue". Jelas Kinal meyakinkan dengan senyuman.
Tak lama DhikeNal kembali ke meja mereka. Di sana Ve & Shania terlihat sibuk dengan bacaan masing2.
"Waw... seksi banget ya mereka. Padahal masih seumuran sama kita, tapi penampilannya wah banget. Seifukunya juga lucu2"
"Eh, yg ini kok kayaknya beda sendiri ya, kayak dah tante2 gitu wajahnya". Komentar Shania pada foto majalah yg sedang di lihat Ve.
Shania sudah tak baca buku pelajaran lagi, mungkin dia lelah? Dan Shania mengamati gadis yg menarik perhatiannya diantara foto kumpulan gadis2 remaja itu.
"Siapa sih?!". Kepo DhikeNal saat sudah duduk di meja bareng.
Shania lalu memperlihatkan foto itu pada mereka. Foto gadis2 cantik, imut, seksi, menarik dan penuh dengan intrik?apasih*a baikan. Yang sedang VenomeNal di kalangan anak remaja sekarang. Asyieeek.
Shania menunjuk foto gadis yg menarik perhatiannya.
"Ini nih, gadis paling tinggi diantara mereka, umurnya baru 16tahun tapi terlihat yg paling dewasa dan paling seksi ya, cantik lagi?". Komentar Shania saat melihat dan membaca keterangan dibawah foto itu.
"Ah, biasa aja! Hmm...Eh-eh, ini baru keren.... cewek tangguh nih, biar cewek tapi ototnya....beee hhh... waw kapten lagi!". Kinal ikut nyimbrung lihat foto idol grup itu.
"Iiih Kinal gak banget deh, mending yg ini nih, walau tampangnya terlihat tsundere tapi cute abis". Timpal Dhike mulai ikut2an.
"Helooooo.... menurut gue ya, ini nih yg paling amazing... kayak bidadari, wajahnya kalem eh ternyata fashionable juga". Ve ikut2an berkomentar.
"Yaaah, tapi dari sekian gadis2 itu, tetep gue yg paling cantik lah.... Miss Badai hahaaaa..." ucap Ve dengan PDnya.
Shania, Dhike dan Kinal hanya tersenyum kecut. Melihat kecentilan Ve yang mulai kambuh.
Kini pesanan mereka sudah datang. Dari mereka berempat hanya Kinal yg nampak paling kelaparan. Belum ada 4menit, ayam bakar super pedas itu sudah habis di lahapnya.ck!
Kinal juga terkenal jorok, pernah dulu waktu bu Dwi membuat siomay untuk anak2 kosnya. Semua penghuni telah mengambil piring masing2 dan meletakkan siomay lalu menuangkan kecap & caos di atasnya serta memakan dengan menggunakan garpu.
Sedang Kinal, dia punya cara sendiri untuk menikmati siomaynya. Jadi, dengan tanpa dosa Kinal mencomot siomay itu pake tangan, mengunyahnya lalu memencet botol kecap dan caos sekaligus ke dalam mulutnya sampe belepotan. Semua penghuni kos melongo. Keren kan?
(NB: itu pengalaman author woy*plakk)lanju t!serius!!
*
Dhike melirik ke arah Kinal, dan dia mengangguk pasti.
"Emm... Ve, gu..gue mau ngomong sesuatu". Ujar Dhike nampak serius dan Ve sedang melahap ayam goreng tepung criespynya.
"Iya.... tentang apa?". Polos Ve masih mengunyah.
"Tentang..... Bara".
Ve langsung menghentikan aktivitasnya, lalu minum lemon tea cepat2.
"Kak Bara.....kenapa Key?". Tanya Ve antusias.
"Emmm... mmm.. Ve, kayaknya loe gak perlu ngejar2 Bara lagi deh".
Ve terdiam mengerutkan kedua alisnya.
"Soalnya.... dia... kak Bara...ud...uda h punya cewek"
"Namanya Melody, teman sekelasnya dan kak Bara sudah naksir Melody sejak kelas X".
Ungkap Dhike menundukkan kepala, tak berani menatap Ve yg terdiam membelalakkan mata lentiknya. Kemudian Ve mengerutkan keningnya.
"Melody?"
"Kayaknya gue pernah denger tuh nama?"
"Oh ya!! Yg waktu itu pernah nelpon Bara". Batin Ve.
"Jadiannya baru kemarin Ve dan selama ini, kak Bara hanya nganggap loe seperti gue, sebagai adek". Sambung Dhike pelan.
Mendadak kepala Ve serasa vertigo(berputa r2) lalu Shania langsung menyandarkan kepala Ve di bahu dan merangkul untuk menenangkannya.
Ve masih terdiam, wajah cantiknya berubah pucat.
"Emm... Ve, ma..maaf gue gak bermaksud bikin loe sedih, tapi gue gak tega kalo ngebiarin loe tau dari....."
Ucap Dhike pelan dengan menggenggam erat tangan Kinal yg berada di sebelahnya.
Ve menelan ludah dengan susah payah.
"Oh, emm... gak papa kok Key". Ve tampak berusaha tegar dan memperlihatkan senyuman yg kali ini begitu hambar. Bibir Ve tampak bergetar dan dia hanya bisa menangis tanpa air mata.
**
Shania membuka pintu kamarnya setelah mandi sore. Mereka berempat sudah pulang ke kos.
Terlihat Ve yg masih duduk memeluk lutut, bersandar di dinding dekat tempat tidurnya. Masih memakai seragam sekolah, dengan rambut tampak berantakan dan tatapan mata yg kosong. Bibir mungil yg seksi itu tampak kering, kondisinya saat ini benar2 seperti orang depresi.
"Ve, tumben belum mandi? Biasanya loe yg paling rajin bersih2 klo habis kepanasan".
Ve menoleh ke arah Shania dengan wajah tanpa ekspresi. Tapi, seketika air mata Ve mengalir deras tak mampu terbendung lagi.
"Bara.....Melod y". Lirih Ve dengan bibir bergetar.
"Ve, sabar ya...gue ngerti kesedihan loe... loe harus ikhlas Ve"
"Emmm sekarang loe nyesel gak dah mutusin Eza?"
"Gue....gue gak nyesel Shan, gue....gue... cuma... mau Bara....hiks..h iks".
Shania langsung memeluk Ve dengan erat.
"Yaah, mau gimana lagi Ve, semua dah terlanjur...loe harus kuat".
"Shan, makasih ya...loe sodara gue yg paling baik dan pengertian...". Ucap Ve yg masih sesenggukan.
*chriesmast rose yang bersedih.....*
Tiba2 Hp milik Shania bergetar, ada sms masuk.
Lalu Shanis melepas pelukaannya dan beralih meraih Hp di atas meja belajarnya.
From : My Prince Boby
Kubuka dompetku, ternyata kosong. Kuraba kantongku, hanya recehan yang tersisa. Kucari di hatiku, eh! Ternyata ada kamu. Dan kusadari betapa kayanya aku
Shania tersenyum simpul membaca sms itu. Dia selalu bahagia mendengar kata2 manis yg selalu di lontarkan sang pujaan hatinya itu.
"Cieeeee.... dari Boby ya?". Goda Ve yg melirik sms itu.
Sekarang kondisi Ve, sedikit lebih baik melihat senyuman khas dari sodara kembarnya.
"Boby, cowok itu benar2 sayang sama loe ya Shan..."
"Waaaah beruntungnya... .". Ujar Ve mencoba senyum & menyeka air matanya.
"Iya Ve, gue bahagiaaaaa banget!!".
"Eh, ma...maaf Ve, bukan maksud gue berbahagia di atas kesedihan loe, tapi.....".
Ve menggeleng pelan.
"Gak papa Shan, kalo loe bahagia...gue ikut bahagia kok". Senyum Ve tulus.
Shania menghembuskan nafas lega.
"Oke deh, kalo gitu gue mandi dulu ya... dah gatel2 nih". Ujar Ve yg langsung mengambil baju ganti dan handuk.
Setelah Ve keluar kamar, Shania langsung meraih barang pribadinya *Diar y Shania*
"Dari dulu kan hati gue cuma buat Bara seorang". Ujar Ve penuh semangat.
"Yawdah kalo itu dah jadi keputusan loe, tapi.....loe yakin?? Kalo Bara dah ngasih sinyal?". Ragu Shania.
"Yakinlaaaah!!"
"Loe tau Shan, kemarin sore gue ngobrol lama banget loh sama Bara di teras. Gue ngerasa klop sama dia"
"Dan gue yakin, Bara telah terpesona dengan kecantikan gue!".
"Hmmm....yawdah
"Bentar lagi, tadi dah gue sms janjian disini"
"Gue gak mau buang2 waktu".
"Tapi Ve, hati2 ya mutusinnya... jangan buat dia jadi....."
"Tenang deh Shan, gue dah pengalaman soal mutusin cowok". Santai Ve.
Shania hanya geleng2 kepala.
*
"Katanya mau ngomong sesuatu? Kok dari tadi diem?". Tanya Eza mengawali keadaan yg hening saat mereka sudah duduk di bangku taman sekolah selama 10menit yll.
Akhirnya Ve melirik ke arah Eza dengan senyum tipis.
"Kita putus!!".
*Deg*
"Ap...apa!!". Eza terbelalak kaget.
Gak ada hujan badai gak ada tsunaomi tiba2 kata itu keluar dari bibir seksi sang bidadari.
"V...Ve, maksudnya apa ini!! Gue gak terima!! Gue butuh kejelasan!!". Gusar Eza.
"Yg jelas adalah gue mau kita putus!". Tegas Ve.
"Ve, please... gue benar2 sayang sama loe, kenapa loe mutusin gue? Apa salah gue?!. Suara Eza berubah serak, matanya mengisyaratkan kekecewaan sekaligus harapan.
"Maaf Za, gue....
"Ehm... dari awal, gue gak ada rasa sama loe. Emmm mungkin suka, tapi cinta...gak!"
"Waktu itu, gue cuma kasihan kalo harus nolak loe". Hening.
Mereka terdiam, wajah Eza pucat dan tangannya agak gemetar.
"Oh ya, satu lagi"
"Sebenarnya gue naksir orang lain, dan itu dah lama".
Eza kaget mendengar penuturan Ve, namun dia masih terdiam kaku.
"Akhir2 ni, kita mulai dekat dan gue rasa dia juga punya rasa yg sama"
"Jadi gue gak mau nyia2in kesempatan ini".
"Apa!!"
"Jadi.. selama ini, gue cuma selingan buat loe. Iya!!"
"Loe jahat Ve, benar2 jahat!!". Emosi Eza tak tertahankan lagi tapi juga tak bisa berbuat apa2.
Eza langsung meninggalkan Ve dengan hati hancur menjadi butiran debu?
Sedang Ve, dia tersenyum kecut menghadapi hal seperti ini. Bukan masalah baru bagi Ve. Karena dulu saat mutusin mantan2nya ada yg lebih parah dari ini*gak perlu dijelasin lah ya?
*
VeShaNal & Dhike sedang duduk di meja kantin, saat ini jam istirahat kedua berlangsung dan mereka menyantap makanan yg tersaji dihadapannya.
Ve menelan bulat2 bakso ukuran sedang itu(kayaknya sih gak muat, beda kali ya kalo yg nelen Kinal*lanjut!)
Saat Eza lewat dihadapannya. Cowok itu melirik Ve, namun Ve nampak acuh. Sedang Dhike menatap mereka berdua berulang2.
"Ve, kok Eza gak di ajak gabung?". Tanya Dhike setelah Eza pergi.
"Ngapain? Kita dah putus tuh". Santai Ve.
*uhuk...* bakso telur yg mau di telen Dhike jatuh mengglinding*ab
"Gue sih gak kaget...."
"Hobi loe kan emang sering gonta-ganti pacar!!". Sindir Kinal.
"Tapi sekarang lain lagi persoalannya". Shania angkat bicara dan melirik Ve dengan senyum khasnya*ilangtu
DhikeNal tampak kebingungan.
"Ehm....jadi gini ya guys, selain gue emang gak cinta, gue mutusin Eza karena...."
"Gue dah dapat sinyal positif loh dari Bara". Girang Ve.
"Sinyal positif?!!". Balas DhikeNal kompak.
Ve mengangguk dengan anggun.
"Yups....hmmmm akhir2 ni gue sedih banget dengan masalah yg menimpa gue, tapi....disaat itu juga gue merasa diperhatikan sama Bara loh!!"
"Kita akhir2 ni jadi dekat gitu deh, gue benar2 gak nyangka... setelah sekian lama akhirnya Bara.....aaaahh
Dhike syok, wajahnya mengisyaratkan kekecewaan. Dia takut apa yg dipikirkannya terjadi jika sampai kakaknya naksir mbak badai.
***
"Gue gak percaya...benar
"Kak Bara kan naksirnya sama kak Melody, bukan Ve!!"
"Gue yakin Ve aja yg ke GR-an, gak mungkin!!gak!!g
Dan mengacak2 rambutnya.
"Loe juga gak percaya kan Nal?". Cemas Dhike.
Kinal menggeleng, baru kali ini dia melihat sahabat tsunderenya begitu ketakutan dan panik.
"Emm tapi Key, kalo gue pikir lagi... perasaan orang kan bisa aja berubah?"
"Maksud loe!!". Dhike menyipitkan mata sipitnya.
"Eh, emmm... gini Key, bisa aja kan kakak loe yg tadinya naksir siapa?Melody iya itu... sekarang jadi naksir Ve?mungkin?". Tebak Kinal.
"Hah!! Aduuuh, loe jangan nakut2in gue deh Nal?". Keluh Dhike yg langsung merebahkan diri di tempat tidur. Badannya lemas mendengar tebakan Kinal yg kemungkinan bisa saja terjadi.
"Maaf Key, bukan maksud gue bikin loe down"
"Eh, gue punya ide!"
"Hmm... gini aja, gimana kalo loe tanya ma Bara lagi. Sebenarnya perasaan Bara sama Ve aslinya gimana?
"Habis tuh loe langsung kasih tau gue, oke!!". Saran Kinal.
"Terus...loe mo ngapain kalo dah tau jawaban kak Bara?"
"Emm....itu sih masalah nanti, yg penting loe kasih tau dulu". Ujar Kinal dengan gaya kapten kagami*duh.
Pintu kamar terbuka, muncullah ratu salkus*waduh?
DhikeNal masih pake seragam sedang gadis itu, Sudah ganti dengan celana selutut dan kaos tanpa lengan.
"Nal, kirimannya dah dateng nih...tadi siang bunda telpon gak bisa transfer lewat ATM, sedang eror katanya. Jadi di kirim lewat pos". Ucap Shania lalu menyerahkan amplop putih itu.
Kinal tersenyum senang. Ternyata kirimannya gak telat lagi.
*
Kinal memasuki ruang kerja bu Dwi, sedang Dhike masuk ke ruang sebelahnya, kamar kakaknya.
Kamar Bara tampak rapi, cat dindingnya berwarna biru laut, tapi....tampak poster2 terpampang berjejer menghiasi dinding itu... berbagai poster tentang single album dan setlist JKT48, memenuhi pandangan mata saat pertama kali masuk ke kamar itu. Meja belajar bersebelahan dengan tempat tidur ukuran king size dan sang kakak sedang tiduran di atasnya. Sambil memandangi photopack versi halloween*vvots
"Kak, Dhike mau tanya nih?". Spontan Dhike yg duduk di sebelah kakaknya.
"Hmmm... tanya apa?". Balas Bara yg masih fokus memandang foto sang kapten JKT48*huuu.
Dhike menghela nafas panjang.
"Iiih, Kak Bara! Gitu deh pasti Dhike di cuekin kalo dah nyangkut masalah JKT48". Sewot Dhike.
Lalu bara beralih posisi jadi duduk di sebelah adiknya.
"Iya...iya... ada apa sih, manisss". Ujar Bara sambil memencet hidung mancung Dhike.
"Iih, kebiasaan deh!!"
"Hmm... kak,Dhike mau nanya soal....."
"Uh, sebenarnya kakak suka sama sispa sih!! Melody atau Ve?!". Bentak Dhike.
Sepintas Bara terdiam dan tampak berfikir.
"Kak!!". Desak Dhike tak sabar.
"Eh..emmm kok loe jadi ngomongin mereka lagi?"
"Kan dulu kakak dah pernah jujur ma loe....siapa yg selama ini kakak taksir". Ungkap Bara.
"Jadi.....".
***
Pulang sekolah kali ini, VeShaNal+Dhike tidak langsung pulang ke kos. Mereka nongkrong dulu di kafe SS yg berada di seberang SMA48. Kafe itu terkenal berbagai macam sambel dan harganya juga terjangkau untuk kalangan anak sekolah.
Sambil menunggu pesanan datang. Ve mengeluarkan majalah dari dalam tasnya, sedang Shania menunggu sambil membaca buku pelajaran. Sementara DhikeNal lagi di toilet.
"Nal, yg bener aja?"
"Masa gue harus kasih tau Ve tentang ini?". Ragu Dhike.
"Harus Key, lebih cepat lebih baik. Masa loe tega biarin Ve tau dari orang lain?".
"Bener juga sih, gue juga kasihan sama Ve"
"Tapi Nal, gue takut...ntar Ve merasa gue ikut campur urusan dia". Gerutu Dhike.
"Udah lah, nurut aja sama gue". Jelas Kinal meyakinkan dengan senyuman.
Tak lama DhikeNal kembali ke meja mereka. Di sana Ve & Shania terlihat sibuk dengan bacaan masing2.
"Waw... seksi banget ya mereka. Padahal masih seumuran sama kita, tapi penampilannya wah banget. Seifukunya juga lucu2"
"Eh, yg ini kok kayaknya beda sendiri ya, kayak dah tante2 gitu wajahnya". Komentar Shania pada foto majalah yg sedang di lihat Ve.
Shania sudah tak baca buku pelajaran lagi, mungkin dia lelah? Dan Shania mengamati gadis yg menarik perhatiannya diantara foto kumpulan gadis2 remaja itu.
"Siapa sih?!". Kepo DhikeNal saat sudah duduk di meja bareng.
Shania lalu memperlihatkan foto itu pada mereka. Foto gadis2 cantik, imut, seksi, menarik dan penuh dengan intrik?apasih*a
Shania menunjuk foto gadis yg menarik perhatiannya.
"Ini nih, gadis paling tinggi diantara mereka, umurnya baru 16tahun tapi terlihat yg paling dewasa dan paling seksi ya, cantik lagi?". Komentar Shania saat melihat dan membaca keterangan dibawah foto itu.
"Ah, biasa aja! Hmm...Eh-eh, ini baru keren.... cewek tangguh nih, biar cewek tapi ototnya....beee
"Iiih Kinal gak banget deh, mending yg ini nih, walau tampangnya terlihat tsundere tapi cute abis". Timpal Dhike mulai ikut2an.
"Helooooo.... menurut gue ya, ini nih yg paling amazing... kayak bidadari, wajahnya kalem eh ternyata fashionable juga". Ve ikut2an berkomentar.
"Yaaah, tapi dari sekian gadis2 itu, tetep gue yg paling cantik lah.... Miss Badai hahaaaa..." ucap Ve dengan PDnya.
Shania, Dhike dan Kinal hanya tersenyum kecut. Melihat kecentilan Ve yang mulai kambuh.
Kini pesanan mereka sudah datang. Dari mereka berempat hanya Kinal yg nampak paling kelaparan. Belum ada 4menit, ayam bakar super pedas itu sudah habis di lahapnya.ck!
Kinal juga terkenal jorok, pernah dulu waktu bu Dwi membuat siomay untuk anak2 kosnya. Semua penghuni telah mengambil piring masing2 dan meletakkan siomay lalu menuangkan kecap & caos di atasnya serta memakan dengan menggunakan garpu.
Sedang Kinal, dia punya cara sendiri untuk menikmati siomaynya. Jadi, dengan tanpa dosa Kinal mencomot siomay itu pake tangan, mengunyahnya lalu memencet botol kecap dan caos sekaligus ke dalam mulutnya sampe belepotan. Semua penghuni kos melongo. Keren kan?
(NB: itu pengalaman author woy*plakk)lanju
*
Dhike melirik ke arah Kinal, dan dia mengangguk pasti.
"Emm... Ve, gu..gue mau ngomong sesuatu". Ujar Dhike nampak serius dan Ve sedang melahap ayam goreng tepung criespynya.
"Iya.... tentang apa?". Polos Ve masih mengunyah.
"Tentang..... Bara".
Ve langsung menghentikan aktivitasnya, lalu minum lemon tea cepat2.
"Kak Bara.....kenapa
"Emmm... mmm.. Ve, kayaknya loe gak perlu ngejar2 Bara lagi deh".
Ve terdiam mengerutkan kedua alisnya.
"Soalnya.... dia... kak Bara...ud...uda
"Namanya Melody, teman sekelasnya dan kak Bara sudah naksir Melody sejak kelas X".
Ungkap Dhike menundukkan kepala, tak berani menatap Ve yg terdiam membelalakkan mata lentiknya. Kemudian Ve mengerutkan keningnya.
"Melody?"
"Kayaknya gue pernah denger tuh nama?"
"Oh ya!! Yg waktu itu pernah nelpon Bara". Batin Ve.
"Jadiannya baru kemarin Ve dan selama ini, kak Bara hanya nganggap loe seperti gue, sebagai adek". Sambung Dhike pelan.
Mendadak kepala Ve serasa vertigo(berputa
Ve masih terdiam, wajah cantiknya berubah pucat.
"Emm... Ve, ma..maaf gue gak bermaksud bikin loe sedih, tapi gue gak tega kalo ngebiarin loe tau dari....."
Ucap Dhike pelan dengan menggenggam erat tangan Kinal yg berada di sebelahnya.
Ve menelan ludah dengan susah payah.
"Oh, emm... gak papa kok Key". Ve tampak berusaha tegar dan memperlihatkan senyuman yg kali ini begitu hambar. Bibir Ve tampak bergetar dan dia hanya bisa menangis tanpa air mata.
**
Shania membuka pintu kamarnya setelah mandi sore. Mereka berempat sudah pulang ke kos.
Terlihat Ve yg masih duduk memeluk lutut, bersandar di dinding dekat tempat tidurnya. Masih memakai seragam sekolah, dengan rambut tampak berantakan dan tatapan mata yg kosong. Bibir mungil yg seksi itu tampak kering, kondisinya saat ini benar2 seperti orang depresi.
"Ve, tumben belum mandi? Biasanya loe yg paling rajin bersih2 klo habis kepanasan".
Ve menoleh ke arah Shania dengan wajah tanpa ekspresi. Tapi, seketika air mata Ve mengalir deras tak mampu terbendung lagi.
"Bara.....Melod
"Ve, sabar ya...gue ngerti kesedihan loe... loe harus ikhlas Ve"
"Emmm sekarang loe nyesel gak dah mutusin Eza?"
"Gue....gue gak nyesel Shan, gue....gue... cuma... mau Bara....hiks..h
Shania langsung memeluk Ve dengan erat.
"Yaah, mau gimana lagi Ve, semua dah terlanjur...loe
"Shan, makasih ya...loe sodara gue yg paling baik dan pengertian...".
*chriesmast rose yang bersedih.....*
Tiba2 Hp milik Shania bergetar, ada sms masuk.
Lalu Shanis melepas pelukaannya dan beralih meraih Hp di atas meja belajarnya.
From : My Prince Boby
Kubuka dompetku, ternyata kosong. Kuraba kantongku, hanya recehan yang tersisa. Kucari di hatiku, eh! Ternyata ada kamu. Dan kusadari betapa kayanya aku
Shania tersenyum simpul membaca sms itu. Dia selalu bahagia mendengar kata2 manis yg selalu di lontarkan sang pujaan hatinya itu.
"Cieeeee.... dari Boby ya?". Goda Ve yg melirik sms itu.
Sekarang kondisi Ve, sedikit lebih baik melihat senyuman khas dari sodara kembarnya.
"Boby, cowok itu benar2 sayang sama loe ya Shan..."
"Waaaah beruntungnya...
"Iya Ve, gue bahagiaaaaa banget!!".
"Eh, ma...maaf Ve, bukan maksud gue berbahagia di atas kesedihan loe, tapi.....".
Ve menggeleng pelan.
"Gak papa Shan, kalo loe bahagia...gue ikut bahagia kok". Senyum Ve tulus.
Shania menghembuskan nafas lega.
"Oke deh, kalo gitu gue mandi dulu ya... dah gatel2 nih". Ujar Ve yg langsung mengambil baju ganti dan handuk.
Setelah Ve keluar kamar, Shania langsung meraih barang pribadinya *Diar
To be continued
4 komentar:
Karakter pendiem yg cenderung introvert emang suka penuh misteri yah haha. Tapi ga nyangka juga sih shania sampe tega ngefitnah ve macem2 kan dia sodara kembarnya hehe. Btw lanjutin thor ceritanya seru saya seneng bacanya hehe
siap...
besok lusa akan dipublish.
Stay selalu di blog ini yah...:)
Wah kok belum update lagi? Udah 2x lusa lohhh hehe. Update dooonggg ditunggu loh. Soal komen saya yg diatas saya minta maaf kalo spoiler bisa dihapus aja. Terima kasih, ditunggu update nya
insyaalloh hari ini...:)
bbrp hr kmrn sibuk soalnya...:v
Posting Komentar