( Part sebelumnya... Ve meminta maaf ke Eza, tapi Eza gak memberi respon apa2. Boby marah ke Shania gara2 gagal nonton. Ve berbohong ke Boby demi Shania dan ternyata ada seseorang yg......nguping
**
Aku ingin akhiri semua ini
Namun waktu seakan tak bersamaku
Bintang tak ingin aku pergi
Dari malam yang sepi tanpa sinar bulan
Aku terpaku meratapi
Tak mampu beranjak pergi
Dan...
Sesal takkan pernah berakhir
**
Bel pulang sekolah berbunyi. Seisi makhluk2 yg ada di sana menyambut dengan amat riang gembira.
Shania menghampiri meja Ve yg masih sibuk memasukkan buku2 ke dalam tasnya. Tak lama Kinal juga beranjak dari bangkunya menggendong tas ransel hitam dekilnya melewati Ve dan Shania. Namun, sejenak Kinal berhenti dan memandang ke arah Ve. Sorot matanya begitu lembut. Ve merasa di tatap seperti itu jadi heran. Kemana tatapan mata kemarahan dan kekesalan yg biasa ia dapat selama ini dari gadis tomboy itu? Kemana?
Tatapan yg tak biasa dari Kinal, membuat Ve agak risih dan salah tingkah. Dan... sebelum Ve ingin menegur tatapan itu, tiba2 Kinal tersenyum manis...sangat manis. Ve tertegun. Sungguh.
Baru kali ini selama hidupnya yg sering bertengkar dengan kembarannya itu. Saat ini dia... Kinal tersenyum begitu tulus. Lalu Kinal berlalu begitu saja. Ve menatap Shania, dan balasan dari Shania hanya mengangkat kedua bahunya.ck!
VeShaNal dan Dhike baru saja sampe kos. Dhike dan Shania sudah masuk ke kamar masing2. Saat Kinal baru akan membuka pintu kamarnya, ada sebuah tangan lembut yg mencegahnya.
"Nal, gue mau ngomong bentar, penting!".
Alis Kinal berkerut.
"Eh, emm loe gak mau ganti baju dulu? Biasanyaa...".
"Gue bener2 mau ngomong sama loe". Potong Ve.
"Masalah ganti baju nanti aja".
Ekspresi Ve berubah serius dan Kinal hanya bisa mengangguk.
Mereka sekarang berada di ruang tv yg masih sepi dan tv pun dalam kondisi off. VeNal duduk di karpet coklat, posisi mereka sangat dekat dan saling berhadapan.
"Nal, kenapa tadi loe senyumin gue?". Tanya Ve sambil memegang tangan Kinal lembut.
Kinal sempat kaget dengan perlakuan kembarannya itu. Tapi kini, Kinal menatap sorot matanya tepat ke arah mata sang pujaan hati*eh?
Wajah mereka begitu dekat, hanya beberapa senti. Mata itu mengandung arti dan makin lama mereka makin........*p
"Ve, jawab yg jujur ya..."
"Apa selama ini gue jahat sama loe?".
Ve tersentak, namun di tatapnya mata Kinal lekat2.
"Gak, loe gak jahat kok"
"Kakak-adik berantem itu wajar apalagi sodara kembar". Jawab Ve dengan memegang kedua bahu Kinal lembut plus senyum.
"Tapi Ve, gue sering ngejek loe! Nyindir loe dan gue pernah.........
"Hmmm... gak papa Nal, gue dah maafin loe kok". Ve masih senyum.
"Kenapa waktu itu loe gak bales nampar gue? Padahal loe bisa, kan?!!". Kinal ngotot dan suaranya agak mengeras.
Tiba2 Ve meneteskan air matanya mendengar pengakuan Kinal dan sikap Kinal yg penuh permohonan. Kemudian Ve memegang kedua tangan Kinal.
"Karena....kare
Kinal terdiam menunduk. Ve dapat merasakan rasa bersalah di wajah kembarannya itu.
"Nal, kenapa loe tanya begitu?".
Kinal mengangkat wajahnya dan menatap Ve dengan senyum khasnya.
"Gue kagum sama loe, Ve"
"Gue kagum karena loe sabar ngadepin gue"
"Loe emang sering ngejek gue, begitupun gue"
"Tapi loe gak pernah mukul gue, apalagi sampe nampar gue"
"Loe lebih sabar, gak emosian kayak gue dan..........".
Belum sempat Kinal melanjutkan kata2nya. Ve langsung memeluk Kinal erat. Pelukan yg benar2 mereka berdua rasakan kehangatan dan begitu nyaman.
**
Pagi ini langit begitu cerah, sinar terang yg menyinari tak membuat resah ataupun gelisah.
3 gadis kembar Tenshi no Shippo versi bongsor itu sedang sibuk dengan kegiatan masing2..hahaa.
Gadis yg berambut lurus seleher, sedang asik bermain basket di lapangan sekolah.
Gadis yg berambut lurus sebahu sedang tenang membaca buku pelajaran di dalam kelas.
Sedang gadis yg paling..*ah.
Berambut panjang hampir sepinggang itu sedang berdandan. Di tangan kirinya memegang cermin dan tangan kanan sibuk menyisir poninya yg jatuh di depan kening. Setelah selesai gadis itu menghampiri ke meja kembarannya.
"Shan, kimia jam berapa sih?
"Jam terakhir, kenapa Ve?"
"Hmm kalo gitu, nanti pas istirahat kedua gue pinjem PR kimia loe ya?". Ujar Ve sambil nge-wink centil*duh.
Shania nyengir.
"Oh ya, Ve!!"
"Mau denger berita bagus gak?!". Ekspresi Shania berubah cerah.
"Berita apa?". Antusias Ve.
"Emm... malming ini, gue di ajak nonton sama Boby lagi loh"
"Buat gantiin acara kemarin yg gatot". Ujar Shania tersipu.
"Waaah jadi dah baikan nih? Cieeeee....". Goda Ve.
"Heee iya, emmm tapi gue sebenernya bingung deh"
"Kemarin tiba2 aja Boby gak marah lagi ma gue"
"Pas gue tanya, dia malah senyum2 aja"
"Tapi, yg jelas gue seneeeeeeng banget". Girang Shania.
"Oh, so sweeeeettt"
"Nah, gitu dong...jangan murung lagi yah"
"Biar gak kayak tante2 galau". Senyum jail Ve tersungging. Namun Ve bener2 seneng lihat kembarannya bahagia.
"Eh Shan, gue ke toilet dulu ya?".
Ve beranjak dari bangku dan melangkah ke luar kelas, tiba2....
"Aduuuh". Ringis Ve.
Ve memegang kepalanya yg tersenggol bahu seseorang. Ve melihat sosok di depannya lalu mendongak ke atas melihat wajah orang yg lebih tinggi darinya.
"Ka...kak Bara?!". Lirih Ve.
"Oh, ma...maaf Ve, loe gak papa?".
Ve hanya terdiam dan menatap lekat wajah cowok idamannya itu.
"Eh, loe...loe kenapa Ve?". Bingung Bara karena Ve malah melamun memandangnya.
"Gue gak papa!!". Tiba2 Ve berubah jutek.
"Ehm...Ve, sebenarnya loe kenapa sih?"
"Akhir2 ini sikap loe aneh sama gue?"
"Bisa gak, kita ngobrol asik kayak waktu dulu pas di teras?". Ungkap Bara.
"Kayaknya kak Bara beda deh hari ini, lebih rapi?!".
Jawaban Ve malah gak nyambung. Tapi memang, penampilan Bara jauh lebih rapi dari biasanya. Rambut yg dulu agak gondrong sekarang dah terpotong rapi, seragam dan sepatunya bersih serta wangi semerbak parfum maskulin yg fresh.
Bara sempat bengong di tanya Ve seperti itu. Sekilas dia mengamati penampilannya sendiri.
"Heeee iya nih, semenjak gue jadian sama Melody"
"Gue pengen terlihat rapi terus bawaannya"
"Emang sih, dia gak minta"
"Cuma gue merasa, emang harus begini". Bara senyum2 sendiri.
Sedang Ve, menatap tajam ke arah Bara. Matanya menyorotkan sikap tak suka, wajahnya kemerahan, alisnya berkerut, pipinya menggembung cubby dan bibirnya merucut*iiih gemes deh*loh?
"Ve, loe...gak suka ya dengan penampilan baru gue?"
"Suka kok!!!". Ketus Ve yg langsung pergi meninggalkan Bara.
Ve menatap bayangan dirinya di depan cermin toilet. Memejamkan mata sejenak, menarik nafas panjang dan menghembuskan perlahan.
Ve masih tak memungkiri. Hatinya masih mengharapkan Bara. Sakit, saat perasaan itu tak terbalas. Namun, semua dah terlanjur.
***
"Kalian bertiga pulang duluan aja". Ujar Ve saat Shania dan DhikeNal ngajak pulang bareng seperti biasa.
"Emang loe mau ngapain, Ve?". Tanya Shania.
"Emm...gue..."
"Oh ya, gue mau minta sesuatu sama bu Ema".
"Minta apa?". Nimbrung Kinal.
"Minta supaya gue di bolehin ujian lagi"
"Tau sendiri kan, waktu itu kertas ujian gue....."
"Huuuft, gue gak terima di perlakuin kayak gitu". Kesal Ve.
Mereka saling berpandangan. Dan Kinal tersenyum.
"Bagus Ve, mudah2 loe di bolehin yah?". Ucap Kinal menyentuh bahu Ve lembut.
Saat mereka bertiga akan keluar dari gerbang sekolah.
"Hey... makasih ya... selama ini kalian selalu ada buat gue"
"Maaf kalo selama ini selalu bikin kalian kesel, heee"
"Jaga diri kalian baik2 yah!!!". Teriak Ve kencang saat akan menuju ke ruang guru.
Kinal bingung, ada rasa yg mengusik hatinya. Sesaat, tadi sempat mengamati wajah bidadari itu yg nampak lain dari biasanya.
"Oh, oke....kita duluan yaa". Jawab Kinal dengan teriakan yg lebih kencang.
***
"Shan....Shania
"Apa?!".
Terdengar sahutan suara Shania di antara derasnya air shower.
"Gue boleh pinjem baju loe gaaak?!"
"Baju gue kotor semua, masih pada numpuk belum di cuciii!". Teriak Kinal dari luar kamar mandi.
Duh, emang deh si Kinal itu paling males nyuci baju. Kecuali, baju yg bener2 penting seperti seragam sekolah sama dal*man*ups.
"Ambil gih, di lemariii!!". Seru Shania.
Kinal langsung cuss masuk ke kamar Shania. Beberapa menit kemudian Shania tersadar.
"Ah, lemarii?!!". Batin Shania resah.
Kinal sibuk mengobrak-abrik
Kinal ingin mencari baju yg agak longgar.
Kinal mengangkat setengah tumpukan baju di rak paling atas, kemudian meraba2 tumpukan baju paling ujung. Tangan Kinal menemukan sesuatu. Kemudian menarik benda itu yg ternyata adalah sebuah buku.
Kinal mengamati buku tebal berwarna hijau tua itu. Ada gambar anjing lucu di pojok kiri bawah. Tertarik, Kinal mulai membuka sampulnya dan terdapat tanda tangan Shania. Cepat2 Kinal menutup kembali buku itu.
"Tidak! Ini buku diary Shania". Batin Kinal.
Tapi seperti ada sesuatu yg memaksa hatinya untuk membaca buku itu. Tiba2...
"Heh, itu buku Shania! Jangan di baca...gak sopan!!".
Muncul sosok seperti peri berwajah Kinal dengan pakaian putih bersayap dan seutas dedaunan hijau yg melingkar di kepalanya.
"Alaaaah, gak papa tau!"
"Kan yg punya lagi mandi...dah cepet buka aja..".
Muncul lagi sosok yg mirip dengannya. Namun, memakai pakaian serba hitam membawa tongkat dan ada dua tanduk di kepalanya.
"Nal, meskipun kamu urakan"
"Kamu adalah gadis yg baik"
"Jangan lakuin itu, Nal".
"Yaelaaah, tunggu apa lagi?"
"Mumpung Shania belum datang, cepet buka"
"Daripada loe penasaran, kan?!".
"Berisiiiiiik!!
Kinal menghela nafas panjang, setelah bertengkar dengan hatinya sendiri. Akhirnya, Kinal nekat membuka buku itu.
Saat membuka halaman pertama.....
Kinal melihat beberapa puisi karangan author*ups. Kinal membaca tiap bait puisi2 itu dengan cepat. Kinal dapat merasakan isi puisi itu banyak mengandung arti harapan, kesakitan, mimpi terkoyak, kebencian, keluhan dan......dendam
Tampaknya puisi2 itu di buat sudah cukup lama melihat tahun yg tertera di atasnya.
*Deg*
Jantung Kinal mendadak berhenti berdetak saat membaca tulisan.....
**
Gue nyesel di lahirin jadi cewek kembar!
Jadi kembar itu...gak ada untungnya sama sekali!
Anak kembar itu selalu di banding2in, di sama2in, harus barengan, harus kompak, harus bla..bla..bla..
Apa sih maunya Tuhan?
Mau bikin gue terpojok, iya!!
Jadi yg tersudut sebagai anak kembar? Atau apa?
Huuuft, dimana2 semua orang memuji Veranda.
Ve yg lebih cantik, lebih langsing, lebih menarik, lebih beginilah...beg
Kenapa cuma dia yg serba lebih!!
Padahal muka gue kan gak jauh beda! Kita kembar!!!
Mereka kira gue gak sakit apa?
Selalu di sisihkan!!!
**
Kinal menatap langit2 kamar, pikirannya menerawang jauh....
$Flashback$
Saat VeShaNal masih kelas 3 SMP mereka pernah di ajak pergi ke pernikahan teman rekan kerja ortunya. Disana sang Ayah memperkenalkan putri2nya satu persatu.
"Wahh... yg ini paling manis ya?!
"Iya...cantik lagi".
Hampir semua tamu2 yg hadir di acara tersebut menatap 3 gadis kembar itu. Namun, yg menjadi sorotan hanyalah Veranda. Yaaah, mungkin karena dari mereka bertiga yg berpenampilan paling mencolok adalah Ve.
Tapi Kinal cuek, tak pernah mempermasalahka
$Flashback off$
Kinal membuka lembaran selanjutnya....
^SELASA^
Gue jadian sama Boby! Boby...emmuaaac
Gue sayang Boby!!
Emang sih tadinya gue gak yakin sama ketulusannya. Tapi akhirnya gue tau dia bener2 sayang sama gue.
Buktinya, kakak kelas secantik Naomi saja pernah di tolaknya..heee
Boby you my everything!
^RABU^
Tadi ada acara voting di kelas. Gue jadi yg terpintar. Seneng? Iya juga sih.
Tapi Ve?
Dia jadi yg tercantik!
Kenapa sih, harus dan harus Ve!!!
Uuggghhh cantik itu memang menyakitkan!
Hentikan dia Tuhan!!!
^KAMIS^
Kata Frieska, besok ada razia. Gue jadi kepikiran buat ngerjain dia. Yah, buat ngasih pelajaran lah.
Diem2 gue beli sebungkus rokok pas pulang sekolah. Ya ampun!!!
Gampang banget masukin tuh rokok ke tasnya. Waktu Ve lagi di kamar mandi.
Hmm... jadi gak sabar nunggu besok nih. Hahahaaa!!
Mata Kinal terbelalak lebar. Mulutnya menganga maksimal.
^JUMAT^
Veranda di marahin! Yeay!!
Sampe di bawa ke ruang KepSek.
Tapi kok gak di apa2in ya? Ah, gak seru!!
^SABTU^
Kencan sama Boby! Asyieeek!!
^SENIN^
Tadi pas bangun gue lihat Ve dah gak ada di kamar. Gue lihat Hpnya tergeletak gitu aja. Gue dapat ide...
Hahaa... Friska marah2 gitu sama Ve!
Ternyata orang cantik bisa di musuhin juga ya? Heee
^RABU^
Pas istirahat, gue iseng bikin contekan fisika buat Ve. Cerdas kan gue! Hahaa
Seru banget tuh, kertas ujian Ve langsung di sobek2 tanpa ampun! Bu Ema gitu loh.
Kinal menyenderkan punggungnya ke lemari. Dadanya terasa sesak, nafasnya mulai tersengal.
Lalu dengan tangan gemetar, Kinal menguatkan dirinya untuk membuka lembaran selanjutnya...
^KAMIS^
Ve sama Eza putus..tus!!
Ve bilang, dia yakin Bara naksir Ve.
Tapi, kok gue ragu ya?
Gak tau ah! Bukan urusan gue.
Lagian...kalo gak naksir juga, masih banyak cowok2 yg antri buat jadi pacar Ve, kan?!
^JUMAT^
Pulang sekolah kita berempat mampir dulu ke kafe SS.
Yess!! Keraguan gue terbukti!
Bara gak naksir Ve!hahaa...
Ada cewek lain, namanyaaa Melody kalo gak salah.
Kasihan deh loe, Ve. Sakit...sakit deh tuh...huhuuuu
Gue sih gak dong!! Hahaa..
Pas lihat Ve lagi nangis2, eh gue malah dapet sms dari Boby. Uh, sweet banget deh ayank gue.
^SABTU^
MENJELANG MALMING
Oh damn it!!
Gue emang bego!! Aaaarrrggh...
Rasanya baru pertama ini gue bener2 bego!!
Gue tidur kebablasan, jadi batal deh acara nonton bareng Boby..
Gue kesel banget!!
Saat gue nelpon, gue langsung di marahi habis2an. Nuduh gue lupa!
Kok Boby gitu sih? Gak mau dengerin penjelasan gue dulu...
Ini kan cuma hal sepele?
Huuuft.. kenapa sih! Saat Ve lagi sedih, gue malah ikut sedih?! Emang harus sama ya?? Gak!!
Gue gak mau!!TITIK.
^SENIN^
Aneh banget deh. Tiba2 jam istirahat kedua, Boby ngajak ngobrol bareng.
Dia berubah baik. Baiiiiik banget!
Tapi Boby sadar gak sih? Dah marah2in gue kemarin?
Kok cepet banget berubahnya?!
Gue diajak nonton lagi...
Yeahhh, seneng banget gila!!
Sebenernya penasaran juga sih, kenapa Boby bisa langsung maafin gue.
Tapi....bodo amat ah!!
Yg penting gue dah baikan ma Boby.
Love u Beb...
***
Tubuh Kinal langsung merosot, terduduk di lantai sambil bersender di lemari. Di dekapnya buku diary itu erat2.
Wajah Kinal merah padam!
Marah, sedih, kesal, kaget, bingung dll berkecamuk jadi satu.
Kenapa kembarannya harus berbuat seperti itu pada kembaran yg satunya lagi?
Kinal merasa ngeri. Ternyata ada sesuatu yg lebih buruk dari sekedar pertengkaran.
Yaitu sebuah penyakit hati "IRI".
To be continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar